Desa Kalirejo pada dasarnya merupakan kawasan alas/hutan yang masih berpenduduk sedikit, sehingga pada masa penjajahan Belanda dipegunakan oleh Pangeran Diponegoro sebagai salah satu tempat persembunyian/persinggahan untuk menyusun strategi sebagai siasat melawan penjajah Belanda. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sebuah Petilasan P. Diponegoro di Dusun Kalipucung Tengah dan dua makam prajurit P. Diponegoro yang bernama Raden Raji dan Raden Soleh yang berjuluk Kyai Sampir, selain itu juga masih ada peninggalan benda sejarah berupa jubah dan ikat kepala Raden Raji, benteng pertahanan dan juga Langgar Agung sebagai tempat peribadatan.
Pada waktu itu wilayah Desa Kalirejo dipimpin oleh dua lurah yaitu Lurah Doromanto dan Lurah Sawah. Lurah Doromanto diketahui berasal trah dari kraton Yogyakarta, yang memegang wilayah pemerintahanya meliputi Dusun Karang Wetan, Krajan Kalikendo, Tahunan dan Kalipucung. Sedangkan Lurah Sawah memegang wilayah pemerintahannya Dusun Sabrang, Karang kulon, Brodan, Glagah, Gumuk dan Kobar.
Visi dan misi kepemerintahannya adalah siring dan sejalan yaitu bersatu untuk mengusir penjajah. Dimasa itu tatanan keperintahan belum tertata dengan baik sehingga masyarakat masih bingung masyarakat mudah diperdaya dengan berbagai alasan dengan dalih untuk membantu laskar perjuangan P. Diponegoro. Dengan kondisi tersebut membuat warga kacau balau yang kaya dirampok yang miskin ditindas.
P. Diponegoro sangat benci kepada penjajah Belanda sehingga semangat perjuangan dengan dukungan laskarnya membuat Belanda menggunakan berbagai cara untuk mematahkan perlawanan P. Diponegoro termasuk dengan menggunakan tipu daya. Dengan menggunakan paman dari P. Diponegoro yang bernama Raden Ronggo yang pada waktu itu berada di Menoreh dekat markas laskar P. Diponegoro. Dengan dalih perundingan Belanda meminta P. Diponegoro untuk menghadiri perundingan di kantor Karesidenan Kedu Magelang melalui bujukan R. Ronggo. Dan akhirnya P. Diponegoro datang sendiri ke kantor Karesidenan Kedu Magelang dan disana ternyata beliau dijebak dan diasingkan ke Makasar.
Setelah Pangeran Diponegoro tertangkap Laskar perjuangannya sebagian besar yang kembali ke kraton Yogyakarta dan sebagian kecil tinggal di Kalirejo yang tersohor sebagai tokoh Agama adalah
1. Raden Abu Saleh yang berjuluk simbah Kyai Sampir (dimakamkan di Astana Ngringin, Dusun Kalipung Wetan)
2. Raden Raji yang disebut Mbah Raji (dimakamkan di Astana Nglarangan, Dusun Kalipucung Kulon)
Penduduk masih teringat akan perjuangan para pendahulu dalam menghadapi penjajah. Warga tinggal dengan aman damai di tanah tumpah darahnya yang terletak di ujung barat daya wilayah Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Provinsi Jawa tengah yang bernama Desa Kalirejo dengan semboyan "Keri-keri Rejo" yang mengandung filosofi betapa panjang dan beratnya nilai perjuangan untuk menuju kemerdekaan. Dua wilayah disatukan dengan dijadikanya salah satu janda lurah menjadi selir oleh penguasa/lurah Wiromoyo, sebagai titik awal penyatuan dua kepemimpinan yang berbeda.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat :
Kepala Desa I |
Witomoyo |
Tahun 1810-1865 |
Kepala Desa II |
Kasdu |
Tahun 1865-1890 |
Kepala Desa III |
Djoyo Dimejo |
Tahun 1890-1920 |
Kepala Desa IV |
Mustahal |
Tahun 1920-1940 |
Kepala Desa V |
Wiro Penompo |
Tahun 1940-1942 |
Kepala Desa VI |
Ahmad Tamin |
Tahun 1942-1988 |
Kepala Desa VII |
H.Tumus Zain,S.PdI |
Tahun 1988-2007 |
Kepala Desa VIII |
Marjito |
Tahun 2007-2010 |
Kepala Desa IX |
Sukardi |
Tahun 2010-2016 |
Kepala Desa X |
Agus Prastya |
Tahun 2016-2022 |
Secara Geografis Desa Kalirejo terletak pada 07° 35' 00" sampai dengan 07" 38" 30" LS dan 110° 07' 00" sampai dengan 110" 08" 40" BT, dataran tinggi dengan ketinggian 400 1.090 meter diatas permukaan laut, dengan luas wilayah sebesar 670,05 Ha dan banyaknya curah hujan rata-rata 216 mm/tahun. Desa Kalirejo merupakan salah satu wilayah di kecamatan Salaman kabupaten Magelang yang yang berbatasan dengan kabupaten Purworejo dan berada di lereng perbukitan Menoreh. Wilayah desa Kalirejo memiliki luas wilayah sedang di wilayah kecamatan Salaman.
Adapun batas-batas wilayah desa Kalirejo sebagai berikut :
Utara |
Desa Menoreh Kec Salaman Kab Magelang |
Timur |
Desa Paripurno Kec. Salaman Kab Magelang |
Selatan |
Desa Ngargoretno Kec. Salaman Kah. Magelang |
Barat |
Desa Pekacangan Kec. Bener Kab Purworejo |
Orbitaxi/jarak dari Pemerintahan Desa jarak dari pusat pemerintah Kecamatan 3 Km. Jarak Ibukota Kabupaten 15 Km. Jarak Ibukota Propinsi 80 Km.
https://www.youtube.com/watch?v=GqpnivIjSU0&t=44s